IMPLEMENTASI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT PADA PEMODELAN SISTEM INFORMASI APOTEK
Abstrak
Analisis dan desain menjadi dasar dalam pengembangan sistem informasi, karena itu penting membuatnya dengan detail dan lengkap, agar tahapan selanjutnya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Analisis dan desain sistem informasi apotek ini dibuat untuk mengidentifikasi kebutuhan apotek dan user terhadap sistem yang akan dibangun, serta mendesain user interface dan database yang dibutuhkan untuk implementasinya. Sistem akan dibangun menggunakan model Rapid Application Development (RAD). Metode RAD memungkinkan keterlibatan user dalam mereview desain, sehingga hasil desain dapat dengan tepat menjawabi kebutuhan user. Tahapan RAD pertama dalam penelitian ini adalah pemodelan bisnis. Pada tahap ini dilakukan analisis seluruh kebutuhan user terhadap sistem yang akan didesain. Data untuk analisis diperoleh melalui wawancara langsung dengan user, serta melalui observasi langsung di lokasi penelitian. User sistem yang dibangun terdiri dari apoteker dan karyawan apotek, dengan kewenangan akan hak akses masing-masing dalam sistem. Pada tahap selanjutnya dilakukan pemodelan data berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Pemodelan data terdiri dari entity relationship diagram (ER diagram) dan relasi tabel. ER Diagram mencakup 4 entitas, yaitu user, pembelian, barang, dan penjualan. Tiap entitas memiliki atributnya masing-masing. Mengacu pada ER diagram, dibuat relasi tabel untuk memvisualisasikan tabel dan field di dalam database. Tahapan ketiga adalah pemodelan proses, yang dijelaskan melalui use case diagram dan activity diagram. Use case diagram menjelaskan proses apa saja yang dapat dilakukan oleh masing-masing aktor, sedangkan activity diagram menggambarkan keseluruhan aktivitas yang terjadi dalam sistem. Proses desain terakhir adalah perancangan user interface. User interface memberikan gambaran kepada user mengenai tampilan sistem yang nantinya akan dilihat oleh user. Desain sistem melalui beberapa perubahan atas permintaan user. Hasil penelitian berupa desain untuk tahap implementasi. Desain yang dihasilkan akan memudahkan tugas programmer karena desain telah disetujui oleh user sehingga dapat menjadi dasar yang kuat dalam membangun sistem informasi yang minim eror. Tahap implementasi sistem pun akan lebih tepat sasaran dan efisien dalam hal waktu.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Kesehatan Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek. 2017.
[2]. Sugiarto H, Sibarani R. Rancang Bangun
Aplikasi Persediaan Obat Pada Klinik Umum Grace Medika Cikarang. IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information Technology). 2019; 4(1).
[3]. Lasriana, Gunaryati A. Sistem Informasi
Apotek Berbasis Web Menggunakan Algoritma Sequential Search dan Selection Sort. JIPI (Jurnal Ilmiah dan Penelitian dan Pembelajaran Informatika). 2022 Juni; 07(02).
[4]. Esperanza Sala E, Pribadi Subriadi A.
.
HOT-Fit Model to Measure the Effectiveness and Efficiency of Information System in Public Sector. The Winners [Internet]. 2022 Sept; 23(2). Available from :
https://doi.org/10.21512/tw.v23 i2.7423.
[5]. Beynon-Davies P, Carne C , Mackay H,
Tudhope D. Rapid Application Development (RAD): An Empirical Review. European Journal of Information Systems [Internet]. 1999; 8. Available from : http://www.stockton- press.co.uk/ejis.
[6]. Abdul R. Rapid Application Development
Sistem Pembelajaran Daring Berbasis Android. Informatika dan Teknologi (Intech) [Internet]. 2020 November; 1(2). Available from : http://journal.unbara.ac.id/index
.php/INTECH).
[7]. Surniandari A, Rachmi H, Tika Yuwono R.
Penerapan Model Rapid Application Development (RAD) Dalam Implementasi Sistem Pendaftaran Siswa Baru SMA Al-Ghazali Bogor. Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika [Internet]. 2020 Maret; 18(1). Available from :
https://doi.org/10.31294/jp.v17i 2.